Saturday, June 20, 2015

Taman Makam Batu Layang

Makam Kesultanan Pontianak
Taman Makam Batu Layang – dari namanya saja sudah bisa terlihat kalau tempat ini merupakan tempat pemakaman. Lantas, apa yang membuatnya istimewa di Kota yang akrab dengan sebutan Bumi Khatulistiwa ini? Makam ini menjadi istimewa karena merupakan kompleks pemakaman dari Sultan-sultan di Pontianak beserta beberapa keluarga Sultan, sehingga menjadi salah satu tempat yang sering di datangi wisatawan ataupun penduduk lokal.

Lokasi dan Akomodasi

Letak Taman Makam Batu Layang ini berada sekitar 7 km dari pusat kota Pontianak atau tepatnya 2 km dari lokasi Tugu Khatulistiwa. Lokasi makam ini berada di kelurahan Batu Layang, Pontianak. Tentunya untuk menuju lokasi pemakaman ini anda bisa menggunakan beberapa alternatif kendaraan, baik kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.

Jika anda menggunakan kendaraan pribadi dan belum tahu rute yang harus di ambil, ambillah start perjalanan anda dari Jalan Tanjung Pura, dari sini ikuti jalan utama hingga anda menemukan simpang tiga. Lalu belok kiri menuju Jalan Perintis Kemerdekaan dan menyebrangi sungai Kapuas. 

Jalan lurus, hingga anda memasuki Jalan Sultan Hamid 2 dan dilanjutkan dengan belok kiri memasuki Jalan Gusti Situt Mahmud dan Jalan Khatulistiwa, anda akan melewati Tugu Khatulistiwa, tinggal 2 km lagi dari sini dan anda akan melewati Jalan Mempawah-Pontianak dan belok ke kiri, sekitar 220 meter belok ke kanan. Sekitar 40 meter anda akan melihat belokkan pertama ke kanan, ambil jalan situ dan anda sudah bisa melihat pendopo dari Taman Makam Batu Layang ini.

Jika anda ingin menggunakan angkutan umum, anda bisa menggunakan angkutan darat maupun melalui sungai Kapuas dengan alat transportasi air, karena letak Taman Pemakaman yang berada di tepian sungai Kapuas. Jika anda ingin menikmati perjalanan di atas sungai Kapuas, anda bisa naik perahu berupa sampan dari pelabuhan kota di Pontianak dengan ongkos sebesar Rp 10.000,- saja dan bisa langsung mengantar anda ke area Taman Pemakaman Batu Layang. 

Tapi, jika anda ingin menggunakan kendaraan darat, anda bisa naik angkot dengan jurusan atau rute Sungai Raya yang berwarna kuning. Ketika anda naik angkot ini, anda harus berhenti di sepanjang Jalan Imam Bonjol atau awal-awal memasuki Jalan Adi Sucipto, karena anda harus menyambung angkutan umum berupa bis jurusan BLKI yang akan datang dari arah Jalan Abdurrahman Saleh. 

Ketika anda memasuki Jalan Pontianak-Mempawai lihat sisi kiri jalan untuk melihat tulisan petunjuk area Taman Makam Batu Layang, berhenti di tempat itu dan anda bisa melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Ongkos angkot dan bis adalah Rp 2.500,- jadi walaupun agak repot tetapi ongkos yang anda keluarkan lebih hemat yakni dengan ongkos total Rp 5.000,-. Selanjutnya terserah anda untuk menentukan alat transportasi yang anda inginkan.

Wisata

Ketika anda tiba di Taman Makam Batu Layang, suasana warna kuning dan emas sangat mendominasi, baik dari gerbang masuk, pagar pendopo, dinding bangunan, bahkan warna pemakamannyapun identik dengan warna kuning dan emas. Hal ini tak lain karena warna kuning dan emas merupakan ciri khas dari warna kebudayaan melayu yang memang menjadi karakteristik kesultanan Kadriah. 

Selain bernuansa Melayu, Taman Pemakaman ini juga memiliki nuansa Islami yang kental karena, bisa dilihat dari ukiran-ukiran kayu yang tampak di nisan maupun di makam yang ada di Taman Makam Batu Layang. Ukiran-ukiran tersebut bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini cukup membuktikan bahwa, pada masanya Kesultanan Kadriyah memiliki percampuran antara budaya Melayu dan Islam atau dengan kata lain budaya arab.

Ketika kita memasuki area pemakaman, kita diharuskan melepas alas kaki, karena Taman pemakaman ini merupakan tempat yang sangat dijaga kebersihannya. Selain itu, untuk memasuki Taman Pemakaman Batu Layang, anda tidak perlu merogoh saku anda, karena tidak dipungutnya biaya masuk. Sehingga cukup menghemat biaya wisata anda. Keunikan lain dari pemakaman ini adalah, ada beberapa makam yang tingginya melebihi tinggi orang dewasa.

Dalam Taman Makam Batu Layang ini, ada tujuh buah makam sultan, selebihnya merupakan makam dari keluarga sultan seperti Permaisuri dan keluarga Sultan lainnya. Ketujuh Sultan yang dimakamkan disini berdasarkan urutan dari sultan pertama hingga ketujuh adalah Sultan Syarif Abdurrahman Al-Kadri selaku pendiri Kesultanan Kadriah, Sultan Sayid Kasim Al-Kadri, Sultan Syarif Oesman Al-Kadri, Sultan Syarif Hamid I, Sultan Syarif Yusuf Al-Kadri, Sultan Syarif Muhammad Al-Kadri dan terakhir Sultan Syarif Hamid II.

Di antara makam-makam yang ada di sini, makam Sultan Syarif Abdurahman Al-Kadri lah yang menjadi pusat pemakaman ini, karena dibuatkan tempat atau ruangan khusus di tengah-tengah bangunan komplek pemakaman. Ruangan tersebut agak mirip seperti bungker dan ketika kita akan memasuki ruangan ini, jarak dinding langit-langit cukup rendah sehingga sewaktu memasuki ruangan ini kita harus membungkuk. 
Hal ini bukan tidak ada maknanya, ketika kita membungkuk melambangkan rasa hormat pada Sultan yang menjadi pendiri dari Kesultanan Kadriah Pontianak. Ada sebuah cerita yang berkembang di masyarakat sekitar, jika kita berfoto di dekat makam Sultan, terkadang jika anda beruntung, di foto itu muncul sosok sang Sultan.
Alasan dari area pemakaman ini dinamakan batu layang adalah, adanya gundukan batu-batu besar di luar area pemakaman. Batu-batu ini dicat dengan warna hijau, konon ceritanya, batu ini dulunya berada di seberang pulau, tetapi berpindah dengan sendirinya ketempat yang sekarang, maka dari itu dinamai Batu Layang. Di dekat gundukkan batu ini, anda bisa melihat benda yang di cat dengan warna kuning yang merupakan sebuah meriam. 
Banyak penduduk atau wisatawan lokal yang datang mengunjungi Taman Pemakaman Batu Layang ini untuk berziarah dan mendoakan para Sultan dan keluarga. Selain berdoa di area pemakaman, ada juga yang berdoa sembari beribadah di Surau yang ada di dekat area pemakaman.
Tips

1. Jika anda tergolong penakut, sebaiknya jangan berfoto di dekat batu layang, atau tak perlu tau mitos yang berkembang. Karena, di sekitar sini sering ada cerita mistik, terutama di sekitar Batu Layang.

2. Sebaiknya gunakan angkutan air berupa sampan jika anda tidak ingin repot, karena anda tidak perlu berjalan untuk menuju area Taman Pemakaman.
3. Bagi anda yang muslim, cukup mendoakan saja. Jangan sampai mengikuti perbuatan musyrik jika anda melihat beberapa orang yang berlaki demikian.
4. Datanglah pada hari-hari besar Islam, karena pada saat itu biasanya Makam Batu Layang, ramai dikunjungi.
Bagi anda pecinta sejarah dan kebudayaan, terutama kerajaan-kerajaan melayu, Taman Makam Batu Layang ini bisa menjadi sumber pengetahuan anda. Karena, jika anda memang ingin berniat mengetahui cerita tentang Sultan, anda bisa bertanya pada juru kunci makam. 
Jadi, anda bisa menelusuri kisahnya serta mendapatkan pengalaman baru. Selain itu, anda bisa menikmati keindahan sungai Kapuas karena letak Taman Pemakaman yang ada di tepian sungai Kapuas dan selamat berwisata ke tempat yang menjadi cikal bakal kota Pontianak ini.

sumber NN. 2014. Taman Makam Batu Layang. (Online) http://jalan2.com/city/pontianak/taman-makam-batu-layang/. Diakses : 20 Juni 2015.

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment