Pembukaan Pekan Gawai Dayak |
Kalimantan Barat yang beribukotakan Pontianak memang masih sangat
kental dengan adat budayanya. Hingga kini festival budaya yang sering
disebut Pekan Gawai Dayak masih diadakan setiap tahun di kota Pontianak
dan kini waktu pelaksanaannya ditetapkan pada tanggal 20 Mei tiap
tahunnya. Acara yang menyentuh tiap sudut keramaian kota Pontianak ini
pun kian ramai dari tahun ke tahun.
Pekan Gawai Dayak adalah festival budaya yang biasanya dilaksanakan
selama beberapa hari. Dalam Pekan Gawai Dayak ini mencakup beragam
rangkaian acara yang biasanya dibuka dengan upacara adat suku Dayak,
kemudian dilanjutkan dengan berbagai acara meriah seperti pawai keliling
Pontianak, pentas seni kesenian tradisional, seminar, perlombaan
olahraga bahkan perlombaan permainan daerah.
Semua dapat dinikmati oleh masyarakat umum yang biasanya peserta
berasal dari sekitaran Pontianak, sedangkan para penontonnya sangatlah
beragam dari Pontianak dan banyak dari luar Pontianak seperti masyarakat
Singkawang dan Ketapang juga rela datang jauh-jauh untuk menikmati
pesta rakyat ini.
Wisatawan asing pun juga mulai bermunculan untuk melihat runtutan
acara yang ada. Festival Pekan Gawai Dayak memang sudah turun-temurun
dilakukan oleh para nenek moyang, awalnya tradisi ini bertujuan untuk
mengucap syukur kepada arwah leluhur atas hasil panen yang melimpah
(biasanya musim panen dilakukan awal Mei), masyarakat suku Dayak juga
bersama-sama berdoa untuk memohon bantuan para leluhur untuk menjaga
tanaman mereka juga memohon kesuksesan panen di musim datang.
Namun beberapa tahun belakangan lalu tradisi adat ini mulai dilirik
pemerintah dan pemerintah memutuskan untuk adat tradisi ini dijadikan
sebagai Festival Pekan Gawai Dayak.
Rinto dan Elsa Budara Gawai Dayak 2015 |
Pemerintah melihat potensi budaya ini harus selalu diangkat supaya
budaya tidak luntur disamping itu juga sambil memperkenalkan budaya
Dayak pada masyarakat luas dengan niat baik tersebut pemerintah daerah
juga pastinya akan mendapat keuntungan sekaligus dalam bidang ekonomi
dan pariwisata.
Masyarakat daerah Pontianak yang ikut berjualan juga tidak luput
kebagian keuntungan dari maraknya perta rakyat ini. Sebelum pesta
rakyat, Pekan Gawai Dayak selalu diawali dengan upacara adat, namanya
ngampar bide atau bisa diartikan belampar tikar, upacara adat inilah
dimana masyarakat memanjatkan doa kepada Tuhan dan para leluhur.
Upacara ini dipimpin oleh beberapa panyangahat yang adalah orang yang
memang dituakan dan sudah dipercaya untuk memimpin upacara ini, dari
tahun-ketahun upacara ini selalu dilakukan di rumah Betang di jalan
Sutoyo kota Pontianak.
Dalam upacara yang terbagi menjadi tiga urutan tata cara ini memiliki
beberapa makanan yang biasanya disajikan, antara lain ada satu ekor
ayam, beras, potongan babi, telur dan beberapa makanan lainnya.
Upacara dimulai dengan upacara adat bapipis, prosesi ini seperti
sebuah pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu upacara
dipantak atau panyugu, di saat inilah para pemimpin upacara adat akan
memanjatkan doa kepada Tuhan dan para leluhur supaya segala acara
berjalan dengan lancar.
Yang ketiga adalah upacara adat nyahaten masak yang merupakan acara
memasak ayam yang akan dimasak ramai-ramai dan dinikmati beramai-ramai,
bagian ini seperti puncak pada upacara Ngampar Bide.
Setelah upacara ini selesai mulai lah rangkaian acara pesta rakyat,
setiap tahun belakangan ini acara pawai mobil hias pasti selalu ada,
mobil saling berarak-arakan berkeliling mengelilingi kota melewati jalan
ahmad yani, jalan veteran, jalan gajah mada, jalan tanjung pura dan
sekitarnya.
Biasanya keindahan dan kreativitas akan dilombakan, namun disamping
ingin menjadi juara, menjadi peserta yang ikut dalam rombongan
arak-arakan sudah menjadi kenikmatan dan kebanggan tersendiri bagi para
peserta.
Selain itu yang menjadi acara wajib juga adalah pameran budaya,
mereka berjajar-berderet memanjang di jalan sutoyo sampai menyebabkan
jalan sutoyo beralih menjadi jalan searah karena salah satu sisinya
dipadati stand pameran, sayang stand makanan tidak boleh ‘bertengger’
dijalan ini sehingga mereka harus berjualan sedikit lebih menjauhi jalan
sutoyo.
Setelah itu juga ada lomba-lomba yang simple namun sangat menarik
untuk diikuti dan rasanya sangat asik untuk menjalin keakraban,
lomba-lomba kecil tersebut antara lain lomba main engrang, main gasing,
lomba menyumpit, bagi ibu-ibu dan yang perempuan ada lomba merangkai
manik-manik juga lomba memasak.
Bagi yang mau lebih seru ada lomba menangkap babi yang pastinya akan
kotor dan cukup sulit, namun pasti seru. Festival ini juga selalu
menampilkan tarian-tarian daerah dayak yang memang sudah terkenal indah
sampai keluar Kalimantan.
Festival ini rutin dilaksanakan tiap tahun pada bulan Mei yang
belakangan ini selalu dimulai pada tanggal 20 Mei, bertepatan dengan
hari kebangkitan nasional. Hal ini beranggapan supaya Kalimantan Barat
juga ikut bangkit dari hal-hal buruk seperti keterpurukan, kemiskinan
dan kebodohan karena kurangnya sarana pendidikan yang masuk sampai
pelosok.
Dalam festival yang berlangsung di bulan Mei ini, kota Pontianak akan
menjadi lebih ramai dari biasanya karena banyak wisatawan baik dari
sekitar Kalimantan Barat maupun dari luar akan ramai-ramai berkunjung
untuk melihatnya.
Jika ingin berkunjung sebaiknya sedikit persiapkan kedatangan anda
dengan mempersiapkan uang lebih, karena beberapa hal akan mengalami
kenaikan harga. Seperti penginapan atau bahkan makanan yang lokasi
jualnya berdekatan dengan pusat festival.
Sebaiknya pesan beberapa hari sebelumnya untuk penginapan anda,
semoga saja dapat harga lebih murah. Atau paling tidak anda sudah dapat
penginapan.
Jalan Sutoyo yang merupakan pusat awal festival Pekan Gawai Dayak
mudah ditemukan di kota Pontianak. Dari titik nol kota Pontianak, jalan
Sutoyo tidak lebih dari 5 kilometer. Cukup sangat dekat, dan pastinya
akan mudah ditemukan terbantu dengan keramaian yang ada.
Jika dari bandara, anda cukup melakukan perjalanan darat sejauh 15
kilometer ke arah barat laut. Untuk berkunjung ke Pontianak di bulan Mei
sebaiknya sedikit lakukan persiapan yang cukup. Sempatkan juga untuk
membeli beberapa makanan khas Pontianak seperti bubur pedas, kue bingke,
sotong, beberapa olahan kepiting, olahan lidah buaya, chai kwe dan
masih banyak makanan unik enak yang lain.
Jika anda akan kembali kekota anda mungkin bagi yang ingin membawa
oleh-oleh bisa membelinya di jalan Pattimura yang sudah cukup terkenal
sebagai pusat oleh-oleh di Pontianak. So, enjoy your traveling.
sumber | NN. 2015. Pekan Gawai Dayak. (Online) http://jalan2.com/city/pontianak/pekan-gawai-dayak/. Diakses : 20 Juni 2015. |