Museum Negeri Pontianak |
Lokasi dan Akomodasi
Museum Negeri Pontianak, berlokasi di Jalan Jendral A. Yani,
Pontianak. Anda bisa menggunakan beberapa opsi alat transportasi, baik
kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum.
Untuk kendaraan pribadi jika dari pusat kota Pontianak, berjalanlah
ke arah barat menuju Jalan Merdeka, dari sini belok kiri lalu ke kanan
selama melewati Jalan Kiyai Haji Wahid Hasyim. Ikuti jalan lurus selama
melewati Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Jendral Ahmad Yani, museum ini ada
di sebelah kanan, maka carilah tempat untuk berputar lalu anda akan
sampai di Museum Negeri Pontianak.
Lalu, bagaimana jika anda tidak bisa menggunakan kendaraan pribadi?
Jangan khawatir, anda bisa menggunakan angkutan kota (angkot) yang
berwarna merah muda dengan jurusan Ahmad Yani. Cukup membayar Rp 2.500,-
dan anda akan sampai ke museum ini. Untuk angkutan umum lainnya, anda
bisa menggunakan taksi ataupun ojek, sebut saja ke museum negeri. Jika
anda merasa lapar, di dalam halaman museum ini anda bisa menemukan
sebuah rumah makan. Jadi jangan khawatir wisata sejarah anda terganggu
dengan perut yang lapar.
Sesuai namanya, museum ini menyimpan berbagai benda-benda bernilai
historis yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Museum ini dibangun pada
tahun 1975 dan berdiri di atas tanah seluas ± 3905 meter persegi,
sedangkan luas lahan keseluruhan ± 28.167 meter persegi. Tetapi gedung
ini baru difungsikan sebagai museum pada tanggal 4 Oktober 1983 dan baru
diresmikan pada tanggal 2 April 1988 setelah dilakukannya penyempurnaan
pada bangunan yang berarsitektur perpaduan antara gaya modern dan
tradisional ini.
Jika anda ingin mengunjungi museum ini, datanglah pada hari
selasa-kamis dari jam 08:00-16:00 atau pada hari jum’at-minggu dari jam
08:00-15:00. Untuk hari senin dan hari libur nasional lainnya, museum
tidak beroperasi.
Museum Negeri Pontianak ini memiliki koleksi sekitar 5027 buah, di
antaranya menyimpan beberapa koleksi berupa Etnografika,
Historika,Teknologika, Filologika, Prasejarah, Keramologika dan beberapa
miniatur yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Kalimantan Barat.
Untuk ruang pameran museum, ada tiga kategori ruangan. Yang pertama
adalah ruangan pengenalan dimana menyimpan beberapa koleksi yang berbau
geologi, hasil tambang dan artefak-artefak sejarah yang ada di
Kalimantan Barat. Artefak tersebut kebanyakan berupa foto-foto. Nuansa
historika juga hadir di ruangan ini dengan adanya pakaian-pakaian para
raja dan bangsawan di masa kesultanan.
Sedangkan untuk ruang pameran yang kedua, menyimpan koleksi yang
bernuansa etnografi. Tentu saja berkaitan dengan budaya tradisional
Kalimantan Barat seperti etnografi suku Dayak dan kesenian tradisional
pastinya. Tak hanya itu, peralatan rumah tangga tradisional yang berasal
dari peradaban melayu pun tersimpan di ruangan ini.
Untuk ruangan pameran ketiga, menyimpan beragam koleksi berupa
barang-barang keramik yang cukup terkenal di Kalimantan Barat.
Keramik-keramik tersebut ada yang berasal dari penduduk lokal, ada juga
yang berasal dari China dan Thailand.
Tak hanya ruangan pameran tetap tersebut yang ada di museum ini. Anda
juga bisa menemukan ruang pameran temporer dan auditorium. Selain
ruangan-ruangn itu, bagi anda yang ingin lebih mendalami sisi historis
Kalimantan Barat, museum ini memiliki fasilitas yang tak kalah
pentingnya dengan ruangan lain, yakni ruangan storage dan perpustakaan.
Jadi, wisata sejarah anda tak sekedar melihat, tetapi anda juga bisa
memahami benda-benda yang menjadi koleksi di museum ini.
Kelengkapan museum ini tidak sampai situ saja, taman yang ada di
museum ini, sangat mempercantik suasana bangunan museum. Dengan
dibuatnya parit-parit kecil serta jembatan kecil yang ikut melengkapi,
tak jarang museum ini menjadi objek pengambilan foto bagi para penggemar
fotografi, dan yang lebih fantastis lagi, taman ini memiliki beberapa
minatur-miniatur yang erat dengan budaya dan sejarah.
Misalnya Rumah Lanting yang menjadi rumah tradisional masyarakat
Kalimantan barat, Miniatur Sandung dan Langun yang menjadi bangunan
penting dalam prosesi kematian di suku Dayak, serta miniatur lain yang
digunakan masyarakat tradisional seperti Dango, Langkau dan Pancar.
Sedangkan miniatur yang berhubungan dengan industri tradisional
masyarakat di antaranya adalah tungku pembakaran keramik dan alat press
karet.
Miniatur yang ada di taman ini pun dilengkapi dengan adanya replika
batu bertulis, atau lebih akrab disebut dengan prasasti. Di batu ini,
terukir gambar berupa tanaman dan pedang. Ada juga ukiran-ukiran huruf
pallawa yang berisi ajaran budha. Untuk benda aslinya, ada di desa Pait,
kecamatan Nanga Mahap. Batu berukir ini diperkirakan merupakan benda
peninggalan dari kerajaan Mulawarman.
Tips
1. Siapkan catatan agar kunjungan anda tak semata-mata melihat, tetapi juga memahami
2. Jangan ragu untuk bertanya pada petugas jika ada beberapa hal yang ingin anda pahami dari koleksi museum tersebut
3. Datanglah agak pagi agar anda leluasa untuk bertanya, karena belum banyak pengunjung yang datang
Kapan lagi mencoba salah satu museum terbaik di Indonesia ini? Jadi
sempatkan waktu anda untuk melihat sisi historis provinsi Kalimantan
Barat ini dengan mengunjungi Museum Negeri Pontianak, tak hanya wisata
sejarah yang anda dapatkan, dengan fasilitas taman yang indah, anda juga
bisa bersantai di halaman museum ini. Jadi, jangan ragu untuk datang ke
Museum Negeri Pontianak untuk melengkapi liburan anda.
sumber | NN. 2014. Museum Kalimantan Barat. (Online) http://jalan2.com/city/pontianak/museum-kalimantan-barat/. Diakses : 20 Juni 2015. |