Keraton Kadriah Pontianak |
Istana Kadriyah – Pernahkah anda mendengar tentang asal-usul kota Pontianak? Asal-muasal kota Pontianak ini berkaitan erat dengan Keraton Kadriyah, atau yang terkenal dengan nama Istana Kadriyah. Merupakan salah satu bangunan yang bernilai historis tinggi, dan berasal dari masa kesultanan di Pontianak.
Lokasi dan Akomodasi
Istana Kadriyah yang merupakan istana terbesar di kota Pontianak itu
sendiri terletak di Pinggiran antara Sungai Kapuas dan Sungaia Landak,
Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya berada di Kampung
Dalam, Tanjung Hilir, Pontianak Utara, lokasinya juga hanya berjarak
kurag lebih sekitar 100 meter dari tepi sungai tersebut. Untuk menuju ke
lokasi Istana Kadriyah ini, anda menggunakan kendaraan umum ataupun
pribadi, hal ini di karenakan lokasi Istana Kadriyah ini berada tidak
jauh Pusat kota Pontianak sehingga tidak akan terlalu sulit untuk
menemukannya.
Jika anda menggunakan kendaraan sendiri, anda bisa mulai start dari
pusat kota Pontianak, lurus saja samai bertemu jalan urip sumiharjo,
lalu terus saja menuju jalan Tanjung Pura belok kanan, lurus terus
hingga anda sampai di simpang 4 lampu merah, belok ke kiri menuju jalan
Perintis kemerdekaan, setelah bertemu dengan jalan Tanjung Raya
dibelokkan pertama disebelah kiri anda belok ke sana, ikuti saja jalan
hingga di sebelah kiri anda bisa melihat Gapura yang merupakan gerbang
dari Istana Kadriyah itu, akan tetapi jika anda masih bingung untuk
menemukan jalannya, jangan ragu untuk bertanya-tanya kepada warga
sekitar.
Namun, jika anda menggunakan kendaraan umum, anda bisa menggunakan
angkutan kota (angkot) yang berwarna putih dengan rute atau jurusan
Siantan Hilir, angkot ini berangkat dari terminal Kapuas dan berhenti
setelah anda sampai di jalan Perintis Kemerdekaan.
Atau angkot yang berwarna putih juga dengan jurusan Siantan Hulu,
akan tetapi pastikan pastikanlah kepada sang supir jiks angkot tersebut
melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan. Lalu, setelah sampai di jalan
Perintis Kemerdekaan anda bisa meanjutkan naik ojek atau becak untuk
sampai ke lokasi Istana Kadriyah, atau anda bisa memanggil taksi jika
tidak ingin kepanasan.
Ada juga beberapa angkot lain yang bisa anda gunakan, contohnya
angkot berwarna Kuning jurusan Sungai Raya, angkot berwarna Biru Tua
jurusan Penjara-Kapuas, atau angkot Hijau muda jurusan sungai Jawi, bila
anda sudah sampai di jalan Tanjung Pura, anda berhenti dan menyambung
bus yang meewati jembatan Kapuas, jika sudah sampai di jalan Tanjung
Raya, anda bisa menyambung naik becak atau ojek. Lalu, jika anda naik
angkot berwarna Biru Tua dengan jurusan Penjara-Gajah Mada, anda
berhenti di jalan Veteran untuk menyambung bus untuk sampai di jalan
Perintis Kemerdekaan dan Tanjung Raya.
Ongkos angkot dan bus kota yang harus anda keluarkan untuk menuju ke
lokasi Istana Kadriyah ini juga tidak berbeda, semuanya sama, yaitu Rp
2.500,- sedangkan harga ojek dari Tanjung Raya ke Istana Kadriyah ini
sekitar Rp 5.000,-. Selain menggunakan kendaraan umum, anda juga bisa
menggunakan taksi, untuk harganya tentu saja berdasarkan perhitungan
argometer taksi tersebut, dengan seberapa jauh jarak anda dengan lokasi
tujuan anda.
Sejarah Singkat
Istana Pontianak yang bernama Kadriyah ini, dulunya di dirikan oleh
Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri pada tahun 1771 M, dimana saat masih
muda beliau merupakan pedagang yang sering bekerja sama dengan
saudagar-saudagar dari berbagai Negara, dan telah sering mengunjungi
berbagai daerah di wilayah Nusantara, dan setelah membangun istana
kadriyah, Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadri (1738-1808 M) dinobatkan
menjadi sultan pertama di kota Pontianak ini.
Wisata
Istana Kadriyah yang berada di tepian sungai Kapuas dan Sungai Landak
ini, ukurannya berkisar 30 x 50 meter persegi dan mempunyai 3 tingkat
atau 3 lantai, karena memang Istana Kadriyah ini merupakan istana
terbesar di Provinsi Kalimantan Barat. Istana kota Pontianak yang megah
ini pun telah mengalami proses renovasi dan rekonstruksi sehingga bisa
sebesar yang bisa anda lihat sekarang, meskipun memang sekarang
keadannya agak kurang terawat, tetapi masih tetap menampilkan ciri khas
dari bentuk aslinya.
Jika anda datang ke Istana Kadriyah ini maka dihalamannya yang amat
luas itu anda bisa melihat 13 buah koleksi meriam kuno dari Portugis dan
Perancis pada tiap sisi, misalnya di sisi kanan, tengah, dan kiri dari
bagian depan istana. Dari bagian depan itu juga anda bisa melihat sebuah
anjungan (seperti sebuah ruangan yang agak maju kearah depan atau mirip
halnya seperti balkon, namun bedanya kalau balkon itu umumnya terletak
di lantai-lantai atas). Dulunya, anjungan ini sering di gunakan sultan
untuk bersantai-santai sembari menikmati keindahan yang di pamerkan oleh
Sungai Kapuas dan Sungai Landak tersebut.
Disana juga terdapat sebuah lonceng besar yang digunakan sebagai
alarm, jadi bila anda sedang berkunjung kesana dan tidak sengaja terjadi
hal-hal yang darurat, jangan kaget jika anda anda mendengar gema
lonceng yang kuat, sebaiknya anda jangan terlalu dekat dengan posisi
lonceng.
Pada pintu utama Istana Kadriyah ini anda bisa melihat hiasan seperti
mahkota dengan 3 buah ukiran yang menyerupai bentuk bulan dan bintang,
dimana katanya ukiran tersebut melambangkan agama islam, jadi hal
tersebut menandakan bahwa Kesultanan Pontianak ini adalah kesultanan
islam.
Istana Kadriyah ini juga memiliki sebuah balai pertemuan yang jika
anda masuk ke dalam ruangan tersebut, anda akan melihat betapa warna
kuning sangat mendominasi seisi ruangan, hal ini dikarenakan menurut
adat melayu warna kuning adalah warna yang melambangkan kewibawaan dan
tingginya budi pekerti suatu kaum. Balai pertemuan ini selalu dijadikan
tempat untuk melakukan upacara keagamaan atau tempat untuk menerima
tamu-tamu sultan. Di ruangan ini juga anda bisa melihat bentuk dari
singgasana sultan dan permaisurinya. Selain itu, anda juga bisa melihat
beberapa foto dari para sultan kota Pontianak, serta lambang dari
kesultanan Pontianak itu sendiri.
Tips
1. Ajaklah keluarga dan teman-teman anda untuk mengunjungi Istana Kadriyah ini, dan sempatkan untuk menyaksikan pemandangan indah serta akifitas di dermaga feri di sungai Kapuas dari anjungannya.
2. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan bagaimana bentuk
kamar-kamar keluarga sultan, siapa tau anda ingin mencontoh dekorasinya
untuk kamar anda.
3. Cicipilah beberapa kuliner khas kota Pontianak disekitar Istana
Kadriyah ini, jangan lewatkan tempat belanja yang ada di sekitar Istana
Kadriyah ini karena belum tentu anda bisa menemmukannya di pasar
lainnya.
Sangat menarik kan? Jadi, jangan lewatkan tempat bersejarah yang satu
ini ya, dengan begitu anda bisa tau siapa saja yang mempelopori awal
terbentuknya kota pontianak ini, dan bagaimana cantiknya pemandangan
sungai kapuas dari sana.
sumber | NN. 2014. Istana Kadriyah. (Online) http://jalan2.com/city/pontianak/istana-kadriyah/. Diakses : 20 Juni 2015. |